JAKARTA: Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate tetap pada posisi 6,75%. Kepala Biro Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Benny Siswanto mengatakan alasan mempertahankan posisi BI Rate pada 6,75% karena Dewan Gubernur menilai kondisi perekonomian terus meningkat.
Penguatan ekonomi disertai dengan berlanjutnya aliran masuk modal asing dan tren penguatan nilai tukar rupiah meskipun pada tingkat yang lebih rendah.
“Tekanan inflasi cenderung menurun, khususnya dengan berlanjutnya koreksi harga pangan,” ujarnya dalam siaran pers, hari ini.
Meski demikian, menurut dia bank sentral tetap mewaspadai sejumlah risiko yang berpotensi memberikan tekanan pada stabilitas makroekonomi, khususnya masih akan berlanjutnya arus modal asing, semakin kuatnya permintaan domestik dan meningkatnya tekanan inflasi pada 2012.
“BI akan terus memperkuat penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial lanjutan, dengan penekanan pada pengendalian aliran masuk modal asing dan likuiditas domestik, di samping apresiasi rupiah yang sejalan dengan tren apresiasi nilai tukar kawasan asia,” ujarnya.
Bank sentral meyakini bahwa penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial tersebut mampu untuk menjaga stabilitas makro dan membawa inflasi kepada sasaran yang ditetapkan, yaitu 5% ± 1% pada 2011 dan 4,5% ± 1% pada 2012. (mmh) http://www.bisnis.com/finansial/perbankan/26604-bi-rate-bertahan-di-level-675